2.1.a.4.1 Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep




Yulia Adriani
SD Negeri 68 Palembang
CGP Angkatan 10 Kota Palembang

                   Fasilitator     : Bapak Mulyadi                       Pengajar Praktik : Bapak M. Nurudin


MODUL 2.1 PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR MURID


💥Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Guru perlu menyesuaikan materi pembelajaran, metode, dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid.

💥Pada Modul 2.1.a.4.1 yaitu Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Modul 2.1 terdapat beberapa pertanyaan yang harus saya jawab sesuai pemahaman, dengan menyimak dua video yang disajikan pada Learning Management System (LMS) Pendidikan guru penggerak. Pertanyaan untuk diskusi daring antara lain:

1. Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?

JAWAB:

Video 1

Berdasarkan informasi pada video tersebut, untuk memetakan kebutuhan belajar murid di kelas, haruslah memahami 3 aspek kesiapan yaitu: 

  • Kesiapan belajar murid
  • Minat belajar murid
  • Profil belajar murid
Pemetaan kebutuhan murid tersebut, menjadi dasar menentukan startegi pembelajaran diferensiasi yang kita gunakan dikelas. Ada tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan pemetaan yaitu:

A. Diferensiasi Konten

Konten adalah materi yang diajarkan kepada murid. konten dapat dibedakan sebagai kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid, agar bahan ajar yang disiapkan sesuai dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh murid.

B. Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses adalah proses yang mengacu pada bagaiamana murid akan memahami atau memaknai apa informasi yang didapat yang akan mereka pelajari. Ada beberapa skenario yang dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, agar murid memahami materi. Kegiatan tersebut antara lain yaitu

  • Melaksanakan kegiatatan berjenjang
  • Menyediakan pertanyaan pemandu atau sudut-sudut minat di dalam kelas
  • Membuat agenda individual untuk murid atau membuat daftar pekerjaan umum maupun individual
  • Memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk membereskan tugas
  • Mengembangkan kegiatan bervariasi yang memuat kegiatan profil belajar bisa melalui visual, auditori maupun kineestetik)

C. Diferensiasi Produk

Setelah proses pembelajaran, produk tagihan/unjuk kerja yang diharapkan dari murid bisa berupa hasil tes, diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid. Hal yang dapat dilakukan untuk diferensiasi produk dapat dilakukan setelah melakukan pemetaan kebutuhan murid. Guru harus dapat mengetahui dan mengkomunikasikan indikator yang diharapkan dari produk yang ingin dicapai.

Video 2

Apa yang dilakukan kita lakukan sebagai guru untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi?

Kesuksesan dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi didukung oleh lingkungan belajar yang efektif. Iklim pembelajaran berdiferensiasi akan menimbulkan dampak yang positif, hubungan yang harmonis dan saling menghargai antar warga sekolah. Guru membantu memecahkan setiap masalah di kelas secara konstruktif. Tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memaksimalkan pertumbuhan potensi yang dimiliki oleh masing-masing murid menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Guru harus dapat mencari tahu sejauh mana capaian murid serta memberikan pengalaman yang bermakna, Merancang pembelajaran yang menantang dengan tingkat yang telah disesuaikan.

Artikel Peran Penilaian Pembelajaran Berdifersiasi

Saat mengindentifikasi kebutuhan belajar murid, guru harus memahami tujuan pembelajaran dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-muridnya. Karena guru tahu sebesar apa kesenjangan pengetahuan, pemahaman, atau keterampilan murid-murid saat ini jika dibandingakn dengan apa yang menjadi target pembelajaran serta melakukan proses asesment untuk mengindentifikasi dan menetapkan kebutuhan belajar murid tersebut. Guru juga perlu berkomunikasi dan membangun hubungan saling percaya dengan murid-muridnya untuk mengetahui perasaan, latar belakang, keinginan, minat dari murid-muridnya.

Tomlinson & Moon (2013: 18) mengatakan bahwa penilaian adalah proses mengumpulkan, mensintesis, dan menafsirkan informasi di kelas untuk tujuan membantu pengambilan keputusan guru. Ini mencakup berbagai informasi yang membantu guru untuk memahami murid mereka, memantau proses belajar mengajar, dan membangun komunitas kelas yang efektif. Di dalam kelas, kita dapat memandang penilaian dalam 3 perspektif diantarnya: 

  • Assessment for learning - Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (ongoing assessment)
  • Assessment of learning - Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif
  •  Assessment as learning - Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif. 
Penilaian ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari, misalnya lewat mengamati, menanya, merefleksi, berdiskusi (baik dengan teman sebaya maupun guru), dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh strategi penilaian formatif, selain yang mungkin telah sering dilakukan guru dalam bentuk tes tertulis:

 1. Tiket Keluar. Guru memberikan pertanyaan yang diajukan kepada semua murid sebelum kelas berakhir. Murid menulis jawaban mereka pada kartu atau selembar kertas dan menyerahkannya saat mereka keluar kelas. Teknik penilaian formatif ini melibatkan semua murid dan memberikan bukti yang sangat penting tentang pembelajaran saat itu bagi guru. 

2. Tiket Masuk. Guru juga bisa memberikan sebuah pertanyaan kepada semua murid sebelum pelajaran dimulai. Jawaban murid dapat digunakan untuk menilai pemahaman awal murid terkait dengan materi yang akan didiskusikan atau sebagai ringkasan pemahaman murid terhadap materi hari sebelumnya.

3. Berbagi 30 Detik. Dengan strategi ini, murid secara bergiliran berbagi apa yang telah ia pelajari dalam pelajaran selama 30 detik. Target yang Anda cari dalam kegiatan ini adalah bagaimana pemahaman murid dikaitkan dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan. Dapat dijadikan sebagai rutinitas di akhir pelajaran sehingga semua murid memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, berbagi wawasan, dan mengklarifikasi apa yang dipelajari. 

4. Nama dalam toples. Guru bisa meminta murid menulis nama mereka di selembar potongan kertas & kemudian memasukkannya dalam toples. Guru kemudian bisa mengajukan sebuah pertanyaan tentang konsep kunci yang sedang dipelajari, kemudian secara random mengambil sebuah potongan kertas di toples, dan meminta beberapa anak yang namanya tertulis di potongan kertas tersebut menjawab pertanyaan secara bergantian. 

5. 3-2-1. Di akhir pembelajaran, strategi ini memberikan murid cara untuk merangkum atau bahkan mempertanyakan apa yang baru saja mereka pelajari. Tiga petunjuk dapat disediakan bagi murid untuk menanggapi yaitu: 3 hal yang tidak murid ketahui sebelumnya, 2 hal yang mengejutkan murid tentang topik tersebut, 1 hal yang ingin murid mulai lakukan dengan apa yang telah dipelajari. 

2. Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat ? 

Gagasan baru yang saya dapatkan yaitu pembelajaran diferensiasi dimana suatu usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran dikelas untuk memenuhi kebutuhan dasar murid dengan memetakan kesiapan belajar, minat murid dan profil belajar murid itu sendiri melalui 3 aspek kesiapan antara lain diferensiasi konten, diferensiasi proses serta diferensiasi produk. Disamping itu juga lingkungan belajar murid sangat mendukung keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi dengan membuat lingkungan kelas yang nyaman, aman dan menyenangkan. Saya berharap bisa mengimplementasikan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang tepat dalam kegiatan belajar dikelas dan saya juga akan berusaha untuk mengimbaskan kepada rekan-rekan guru disekolah.

3. Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan ? Mengapa ?

Menurut saya yang akan sulit diimplementasikan yaitu bagaimana melakukan pemahaman terkait pemetaan tingkat kesiapan murid, minat belajar murid, dan profil belajar murid karena setiap murid memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Agar dapat memberikan pengalam belajar yang sesuai dengan latar belakang murid, guru perlu melakukan berbagai cara untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid tersebut.

4. Pertanyaan apa yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut ?

  • Yang masih ingin saya klarifikasi yaitu bagaimana cara membuat modul ajar yang tepat sesuai dengan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi ? 
  • Apakah setiap mata pelajaran harus menggunakan modul ajar berdiferensiasi ?

Terima Kasih

Comments

Popular posts from this blog

1.4.a.9 Aksi Nyata Budaya Positif - Modul 1.4

Modul 2.1.a.3 Mulai Dari Diri Modul 2.1

Rancangan Aksi Nyata Modul 2.1